Jumaat, 5 Februari 2016

Nama Ahli Kumpulan



PROSES KEJADIAN LANGIT DAN BUMI

DUA 2012

JABATAN PENGAJIAN AM

NAMA PENSYARAH:

WAN NOR HASNAH BINTI WAN YUNUS


NAMA AHLI KUMPULAN:

MUHAMMAD IKRAM BIN MAT NAYAN (16DGU15F1005)

WAN MUHAMMAD ASYRAF BIN WAN NAZLI (16DGU15F1037)

MUHAMAD AMANI ADHA BIN ROSLI (16DGU15F1009)

MOHAMAD KAMAL AMIR BIN ABDU RAHIM (16DGU15F1002)

MOHAMAD AQMAL BIN MOHD ANUAR (16DGU15F1029)



Proses Kejadian Langit & Bumi Menurut Al-Quran Dan Saintis



PROSES KEJADIAN LANGIT DAN BUMI MENURUT AL-QURAN

Firman Allah yang bermaksud:

"Kemudian Ia menunjukkan kehendak-Nya ke arah (bahan-bahan) langit sedang langit itu berupa asap; lalu Ia berfirman kepadanya dan kepada bumi: "Turutlah kamu berdua akan perintahKu, sama ada dengan sukarela atau dengan paksa!" Keduanya menjawab: "Kami berdua sedia menurut-patuh dengan sukarela."
(Surah Fussilat : 11)

Al-Qur'an juga menggambarkan kepada kita keaadaan langit yang membuktikan tentang peristiwa Isra' dan Mikraj Nabi Muhammad S.A.W merentasi langit melalui pintu-pintu yang dijaga oleh para malaikat menggambarkan alam ini mempunyai tutupan lahiriah yang bersifat pepejal.

Firman Allah yang bermaksud:
"Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiaskannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun".
(Surah Qaf : 6)



Selain itu, terdapat juga ayat-ayat yang menggambarkan keadaan pencairan yang berlaku kepada langit apabila suhu meningkat terlalu tinggi.

Firman Allah yang bermaksud:
"Pada hari ketika langit seperti Tembaga cair"
(Surah Al-Maarij : 8)

Al-Qur’an juga menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang bererti enam masa yang panjang.
Sebagaimana dalam al-qur’an  
(Q.S. Al-Sajdah [32] :4)

     Alam semesta tidak terus wujud dalam bentuk yang kita lihat pada hari ini. Sebaliknya ia melalui beberapa proses tertentu. Antara proses itu adalah kelahiran gas-gas hidrogen dan helium yang kemudiannya bercantum sehingga menjadi gumpalan asap raksaksa. Begitu juga langit dan bumi, Allah mencipta langit dan bumi satu-persatu. Mengikut teori Nebular, sistem tata suria terbentuk dari kondensasi awan panas atau kumpulan gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut, ada sebahagian yang terpisah dan membentuk seperti cincin yang mengelilingi satu pusat. Bahagian yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama, akan berkondensasi dan membentuk satu formula yang serupa dengan terbentukya matahari. Setelah suhu menurun, objek-objek ini akan menjadi planet-planet seperti Bumi dengan objek-objek yang mengelilinginya berupa sateliti atau bulan.



Allah telah menciptakan langit dan meninggikannya serta telah menyempurnakan penciptaan-Nya daripada unsur-unsur dukhan (asap). Juzuk-juzuk yang terdiri daripada jirim dukhan telah menjadikannya kuat dan kukuh. Kemudian langit itu dijadikan berlapis-lapis dan daripada unsur dukhan itu terbentuknya bintang dan planet.




 Enam Fasa Penciptaan Langit & Bumi

Artinya : “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”

Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin), selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahawa yang disebut dengan  (sittati ayyaamin) itu adalah enam tahap atau proses, dan bukannya enam hari sebagaimana pengertian daripada perkataan ayyaamin.
Antara kronologi penciptaan langit dan bumi dalam Al-Qur’an adalah :


 ::: Fasa Pertama

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”
(Q.S. AlAnbiya [21] :30)

Ini dimulai dengan sebuah ledakan besar (bigbang) sekitar 12-20 milion tahun lalu. Inilah awal penciptaan matahari, tenaga, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang. Matahari yang mula-mula terbentuk adalah daripada hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama. Hasil dari ledakan antara gas-gas hydrogen, meghasilkan unsur-unsur yang lebih berat dan padat, seperti karbon, oksigen serta besi. Ledakan ini juga disebut Nukleosintesis Big Bang.


::: Fasa Kedua

 “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu”
(Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)

Pada fasa ini, proses pembentukan langit berlaku. Umum ketahui bahawa langit yang berwarna biru adalah disebabkan pantulan cahaya matahari oleh partikel-partikel di atmosfera. Di luar atmosfera, langit tidak lagi berwarna biru, bahkan yang ada hanyalah titik cahaya seperti bintang, galaksi, dan benda-benda lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru yang ada di atas, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana (bintang-bintang, galaksi, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fasa ini, pembentukan bintang-bintang di dalam galaksi masih berlaku sehingga ke hari ini.


:::  Fasa Ketiga

Pada fasa ini penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata suria, termasuk bumi. Selain itu, pada fasa ini juga telah terjadinya proses pembentukan matahari yang berlaku sekitar 4 hingga 6 juta tahun yang lalu. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berorientasi mengelilingi matahari di atas paksinya serta menghasilkan fenomena siang dan malam, sebagaimana yang Allah SWT firmankan dalam ayatnya :

 “dan Dia menjadikan malamnya gelap gelita, dan menjadikan siangnya terang benderang.”
(Q.S An-Nazi’at [79] : 29) 



::: Fasa Keempat

Bumi terbentuk daripada debu-debu antara bintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan daripada cahaya matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dan juga daripada unsur-unsur radioaktif di bawah kerak bumi.
Akibat pemanasan endogenik tersebut, batu-batuan di bawah kerak bumi menjadi lebur, antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi  dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil daripada pembekuan leburan tersebut. Pemadatan yang berlaku di kerak bumi akan menjadi dasar lautan dan daratan yang terhasil itulah yang dimaksudkan sebagai “hamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :

“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”
(Q.S. an-Naziat [79] :30)


::: Fasa Kelima

Hadirnya air dan atmosfera di bumi yang menjadi syarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :

“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “
 (Q.S. al-anbiya [21] : 30)


Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan keadaan atmosfera purba yang kaya dengan gas metana (CH4) dan ammonia (NH3). Persenyawaan organik yang mengikut aliran air akhirnya tertumpu di laut. Kehidupan dijangka bermula dari laut yang panas sekitar 3 hingga 5 milion tahun yang lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemui. Sebagaimana diceritakan dalam surah Al Anbiya ayat 30 yang telah mengatakan bahawasannya semua makhluk hidup berasal daripada air.


::: Fasa Keenam

Fasa keenam dalam proses penciptaan alam ini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang bermula daripada makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan. Hadirnya tumbuh - tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 milion tahun lalu menyebabkan atmosfera bumi mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini juga, proses geologi yang menyebabkan lipatan atau mampatan plat tektonik akan menyebabkan terhasilnya rantai pergunungan di bumi terus berlanjutan.




Langit & Bumi


Penciptaan bumi di dahulukan sebelum penciptaan langit. Sebagaimana dinyatakan oleh firman Allah (yang artinya), Dia-lah Allah, yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu kemudian Dia naik ke atas dan menjadikan tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(Al Baqoroh : 29)

Diibaratkan sebuah bangunan yang dibina, asas dibuat terlebih dahulu sebelum atap. Maka bumi adalah asas dan langit adalah atapnya.

Allah S.W.T telah berfirman (yang artinya), “Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap”
(Qs. Ghofir : 64.)


Langit pula diciptakan dengan tujuh lapisan. Begitu juga dengan bumi. Walaupun bumi selalu disebutkan dalam bentuk tunggal di dalam Al Qur’an, tidak sebagaimana langit yang seringkali disebutkan dalam lafadz jamak. Namun ada sebuah ayat yang menunjukan bahawa bumi juga mempunyai tujuh lapis seperti langit. Allah telah berfirman:

(Yang Artinya), “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu juga bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.”
(Qs. At Tholak : 12).

Dan dikuatkan dengan sabda Rasulullah s.a.w, “Barangsiapa berbuat kezaliman (meneroka tanah orang lain meski hanya) sejengkal tanah, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi”.

Kemudian Allah memisahkan antara langit dan bumi, sehingga angin pun bertiup, hujan pun turun, tumbuhlah berbagai macam tumbuhan, gunung-gunung ditancapkan ditempatnya, Allah menjadikan makhluk ciptaan berpasang-pasangan, diciptakan kehidupan dari air, diciptakannya matahari sebagai penerang, dan bintang-bintang serta rembulan sebagai hiasan. Semua itu bukti kebesaran Allah S.W.T

Jarak antara langit dan bumi adalah lima ratus tahun perjalanan. Begitu juga antara satu lapisan langit dengan lapisan selanjutnya. Disebutkan dalam hadits riwayat Abbas bin Abdul Mutthalib r.a berkata, Rasulullah s.a.w bersabda:

“Tahukah kalian berapa jarak antara langit dan bumi? Kami berkata, “Allah dan RosulNya lebih mengetahui”, kemudian beliau bersabda, “Jarak keduanya adalah perjalanan lima ratus tahun, dan antara satu langit dengan langit selanjutnya perjalanan lima ratus tahun, dan tebal setiap langit adalah perjalanan lima ratus tahun, dan diantara langit ketujuh dengan arsy ada laut yang jarak antara dasar dan atasnya adalah seperti jarak antara langit dan bumi, dan Allah diatas itu semua, tidak tersembunyi baginya amalan manusia….”

Alam semesta tidak terus wujud dalam bentuk yang kita lihat pada hari ini. Sebaliknya ia melalui beberapa proses tertentu. Antara proses itu adalah kelahiran gas-gas hidrogen dan helium yang kemudiannya bercantum sehingga menjadi gumpalan asap raksaksa. Dalam surah Fussilat ayat 11 Allah menyatakan :

"Kemudian Dia menuju ke langit dan langit pada masa itu berbentuk asap lalu Dia berkata kepadanya dan bumi, 'Datanglah kamu berdua dengan tunduk atau terpaksa'. Keduanya menjawab, 'Kami datang dengan tunduk'."

Di sini Allah menyatakan langit dan bumi diperingkat awal dahulu kosong daripada sebarang objek di langit. Yang wujud hanyalah asap. Daripada asap ini lahirlah bintang-bintang serta galaksi disusuli dengan kelahiran sistem suria dan bumi. Perkataan Dukahn yang di maksudkan di sini ialah asap,dalam bahasa inggerisnya ialah smoke. Penggunaan kalimat asap atau smoke ini selari dengan penemuan semasa kerana asap lahir dari satu suasana yang panas dan suasana di peringkata wal kejadian alam sememangnya panas.


Astronomers Report Hubble Find, Report Reveals Light from Oldest Galaxy

Semasa menceritakan mengenai asap ini, para saintis mengaitkannya dengan gas-gas (terutamanya hidrogen dan helium) yang wujud seperti awan tebal di peringkat awal dahulu. Para saintis menyifatkan asap daripada gas ini sebagai dark clouds, cloud of gas, fog of neutral hydrogen and helium, hot mass of gas dan yang seumpamanya. Ia bermaksud, gas-gas di peringkat awal kejadian langit dan bumi wujud seperti bentuk awan-awan hitam, awan-awan daripada gas, awan-awan gas daripada hidrogen dan helium, gas bersuhu tinggi dan yang seumpamanya.

Kejadian langit dan bumi daripada asap menyentuh berkenaan kejadian objek-objek daripada asap. Oleh sebab bumi adalah satu objek, maka langit yang di nyatakan Allah juga merupakan objek-objek seperti bintang, galaksi dan seumpamanya. kesemua objek ini lahir daripada asap.


PENDAPAT SAINTIS TERHADAP PROSES KEJADIAN LANGIT DAN BUMI


Antara saintis yang kagum dengan kenyataan Al-Quran ini adalah profesor Yoshihide Kozai daripada Universiti Tokyo, Jepun. Beliau adalah pengarah Natioal Astronomical Observatory di Mikata, Tokyo, Jepun. Beliau ditunjukkan ayat-ayat Al-Quran yang menceritakan berkenaan kejadian langit dan bumi. Selepas mengkaji ayat-ayat itu, beliau merasakan seolah-olah ayat itu diceritakan oleh seorang yang melihat kejadian alam ini di peringkat tertinggi. Kuasa yang menceritakan kejadian ini mampu melihat kesemua apa yang berlaku. Berhubung dengan kejadian langit dan bumi daripada asap, beliau berpendapat penemuan-penemuan semasa menunjukkan fenomena-fenomena ini benar-benar berlaku. Alam sebelum ini memang wujud dalam bentuk gumpalan asap. Daripada asap itulah lahirnya bintang-bintang dan kelahiran itu menjadi batu asas kepada kelahiran alam ini.

Akhirnya beliau berkata, "Saya kagum dengan fakta-fakta astronomi yang terdapat di dalam Al-Quran. Dengan membaca Al-Quran dan menjawab persoalan-persoalan  yang timbul, saya rasa saya akan menemui cara untuk mengkaji alam semesta pada masa akan datang." Hal ini dilaporkan di dalam A Brief Understanding Islam, Darus Salam Publications,edisi kedua, Mei 1990.

Sumber: Quran Saintifik,Meneroka kecemerlangan Quran Daripada teropong Sains,Dr. Danial Zainal Abidin 


Teori yang Berkaitan Dengan Penciptaan Bumi


Antara teori yang telah dikaitkan dengan kejadian pemisahan di antara langit dan bumi ialah Teori  'Big Bang'.Teori ini,asasnya ialah daripada General Theory of Relativity yang telah diasaskan oleh Albert Einstein pada tahun 1915 dan diperkukuhkan lagi oleh Alexander Freidmann pada tahun 1922.Ia menyatakan bahawa alam ini pada asalnya adalah bercantum, kemudiannya berlakulah satu letupan yang kuat (cosmic explosion) 10 ke 20 billion tahun dahulu, yang dinamakan sebagai Big Bang. Bermula dari situ berlakulah pengembangan dan penyejukan (expanding and cooling) yang melahirkan bintang-bintang, galaksi dan yang seumpamanya .Pelbagai saintis,ahli astronomi dan ahli fizik telah mengukuhkan teori 'Big Bang' dengan mengemukakan idea-idea baharu mengenainya.


KESIMPULAN

Dalil tentang penciptaan langit dan bumi terdapat di dalam surah Al Baqarah ayat 117, yang menjelaskan tentang kekuasaan Allah yang dengan kebesaranNya telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh keindahan dan keunikan yang sungguh luar biasa dan tiada tandingannya. Dalam surah At-Talaq ayat 12 menjelaskan bahwasanya langit yang Allah ciptakan terdiri daripada tujuh lapisan, begitu juga dengan bumi.  Keterangan pada surah tersebut juga dibuktikan oleh para ilmuan pada abad 21.

Kemudian, dalam Surah Al-Maidah ayat 190 dan surah Al-Isra’ ayat 12 menjelaskan agar kita dapat menemui hubungan antara malam dan siang, serta langit dan bumi. Allah SWT mengajak orang-orang yang berakal dan para ilmuan untuk memikirkan ayat tersebut agar dapat menemui keagungan sang khalik, kerana alam ini pasti ada yang mengatur iaitu Allah SWT.

Allah SWT juga telah menciptakan segala yang ada di antara keduanya (antara langit dan bumi) dengan perancangan yang rapi, indah, serta harmoni. Ini menunjukkan bahawa Allah tidak bermain-main, yakni tidak menciptakannya secara sia-sia tanpa arah dan tujuan yang benar. Hal yang demikian, tertulis di dalam surah Al-Anbiya’ ayat 16 dan surah Shad ayat 27.



Kebaikan Madu Menurut Al-quran & Kajian Saintifik






Tumbuh-tumbuhan menghasilkan manisan. Ia biasa disimpan didalam bunga untuk tujuan menarik perhatian serangga dan haiwan. Madu adalah sejenis manisan yang dihasilkan oleh tumbuhan biasanya melalui bunga. Ia bertujuan bagi menarik haiwan pendebunga seperti kelawar, kupu-kupu, rama-rama, lebah dan lalat untuk melakukan pendebungaan.

Madu lebah adalah jenis madu selalunya menjadi pilihan manusia. Madu yang dikumpul dari bunga-bunga menghasilkan beberapa jenis madu  antaranya ialah :
  • Madu putih,
  • Keemasan.
  • Hitam
  • Merah dan lain-lain lagi yang mana ia bergantung kepada jenis tumbuhan sekeliling yang berdekatan dengan sarang pengumpulan madu.

Lebah akan menghasilkan madu dari manisan bunga. Madu yang dihasilkan terdapat dalam pelbagai warna, rasa dan bau. Lebah menghasilkan madu dari nektar yang dimakannya kemudian nektar tersebut dicerna dalam sistem pencernaan mereka. Madu yang terhasil merupakan cecair salivari atau air liur mereka yang kemudiannya disimpan sebagai sumber makanan utama bagi mereka dalam bentuk jeli atau lilin (wax) yang disimpan dalam sarang segi-enam (heksagon) mereka.





Madu adalah sejenis pemanis monosakarida seperti fruktosa dan glukosa. Ia mempunyai sifat kimia yang menarik (atraktif) untuk tujuan pembuatan roti, kek dan biskut, dan mempunyai rasa yang sedap dan lazat. Kebanyakan mikroorganisma tidak dapat hidup dan membesar dalam madu kerana ia mempunyai aktiviti air yang rendah kira-kira 0.6. Kerana itu madu diklasifikasikan sebagai makanan yang lambat rosak dan hampir tidak rosak atau tidak basi. Walaubagaimanapun, madu kadang-kala mengandungi endospora bakteria dari spesies Clostridium botulinum, dimana sangat merbahaya pada janin dimana endospora bakteria mampu menghasilkan toksin-hasilan bakteria dalam sistem intestinal janin pra-matang, yang membawa kepada penyakit dan seterusnya bolih membawa kepada kematian.

Penggunaan madu dalam sejarah manusia dalam pelbagai jenis makanan, minuman, pemanis, perasa malah barangan kegunaan harian seperti bahan zat tambahan dalam kosmetik dan ubat-ubatan telah lama diadaptasikan. Madu juga mempunyai nilai dan sumbangan dalam agama dan bentuk (symbol) yang tersendiri. Madu telah banyak digunakan dalam pelbagai tradisi perubatan samada moden mahupun tradisional juga dikatakan mampu menjadi penyembuh kepada pelbagai jenis penyakit. Kajian mengenai debunga dan spora dalam madu mentah (melissopalinologi) dapat diterangkan dalam sumber flora madu. Ini kerana lebah mampu membawa caj elektrostatik, dan mampu menarik zarah-zarah yang lain, teknik sama melissopalinologi yang digunakan dalam kajian alam sekitar mengenai zarah radioaktif, debu atau pencemaran partikel bebas.




Lebah atau nama saintifiknya Apis Mellifera di antara makhluk ciptaan Allah s.w.t. yang dikenali lantaran madu yang dihasilkannya. Tanpa madu, lebah hanya dianggap sebagai seranga biasa yang tiada nilai komersial maupun kedudukan, walaupun ia merupakan agen pendebungaan yang penting. Komuniti lebah amat dikenali sebagai satu kelompok komuniti yang berdisiplin, komited dan rajin bekerja. Hasil dari kerajinan dan ketekunan makhluk Allah ini maka terhasillah madu yang mempunyai 1001 khasiat yang secara tidak langsung maupu memberi sumbangan yang besar bagi kesejahteraan kehidupan manusia.


Keistimewaan lebah ini telah diabadikan oleh Allah s.w.t di dalam kitab-Nya al-Quran. Pengabadian ini dilakukan dengan menamakan satu surah dengan nama lebah,  Firman Allah dalam surah an-Nahl:





 KAJIAN-KAJIAN SAINTIFIK TERHADAP MADU LEBAH



Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Rusia, Jepun dan United Kingdom, para saintis mereka telah mengkaji madu lebah semenjak ratusan tahun dahulu seiring dengan kemajuan sains dan teknologi. Negara-negara ini adalah di antara pengeluar dan pengeksport madu lebah terbesar di dunia. Bagi negara ASEAN pula tiada satu negara pun yang mengeksport madu lebah secara komersil. Indonesia mempunyai sumber madu yang banyak tetapi lebih untuk kegunaan dalam negeri sahaja.Tidak boleh disangkalkan lagi madu lebah adalah sejenis ‘ubat’ semulajadi tertua yang pernah diketahui yang Allah anugerahkan kepada manusia. Malahan sudah ribuan tahun manusia telah pandai memelihara dan menjinak lebah dengan menyediakan tempat membuat sarang lebah. Di zaman kegemilangan Rom dan Greek pula, madu dianggap suci, tanda kasih sayang dan kesuburan.

Semenjak tahun 1969, di Eropah telah wujud satu badan bertaraf suruhanjaya iaitu Codex Alimentarius Commission (CAC) yang berfungsi untuk memantau kualiti madu yang khusus keluaran dari Kesatuan Eropah (EU).

Pada tahun 1990, satu badan yang dikenali sebagai International Honey Commission (IHC) atau dalam Bahasa Melayunya sebagai Suruhanjaya Madu Antarabangsa telah di tubuhkan untuk menentukan kualiti madu lebah. Pada masa yang sama, Amerika dan Eropah juga masing-masing telah mempunyai tahap piawaian penentuan kualiti madu masing-masing cuma berbeza dari segi beberapa parameter piawaian sahaja. Di antara perkara-perkara yang diambil kira selain kualiti madu adalah penyakit-penyakit yang menyerang sarang lebah , penyakit lebah, benih-benih lebah, kebersihan ( hygiene), cara pembotolan dan kontaminasi.

Di dalam makmal antara parameter piawaian IHC ialah:

1. Kandungan lembapan (air) dalam madu-(moisture content)
2. Keasidan
3. Kandungan mineral
4. Hydroxymethylfurfural (HMF)
5. Aliran elektrik
6. Kandungan gula ringkas
7. Kandungan pepejal tak larut
8. Aktiviti enzim diatase
9. Kaedah tambahan seperti aktiviti enzim sukrase dan kandungan proline.


1. KANDUNGAN AIR

Sebelum tahun 1990, kandungan air semulajadi di dalam madu adalah parameter utama dan kriteria pertama untuk menentukan ketulinan dan kualiti madu. Tetapi setelah IHC ditubuhkan, parameter lain turut diambil kira sebagai standard penentuan sesuatu madu. Walau bagaimanapun, beberapa negara Eropah seperti Jerman, Belgium, Austria, Italy, Switzerland dan Sepanyol tetap mengutamakan kandungan air di dalam madu malah mereka kekal menetapkan kandungan air bagi madu Gred A ialah antara 17.5-18.5%. Manakala IHC pula menetapkan di bawah 20.5%.

IHC telah mengkategorikan madu dengan kandungan air kurang dari 17.5% adalah madu yang terbaik. Kandungan air di dalam madu dipengaruhi oleh kandungan air di dalam manisan bunga yang disedut oleh lebah dan jenis bunga; kerana ada bunga yang bersifat menyimpan air selain dari faktor cuaca dan iklim di mana bunga itu tumbuh.


2. KEASIDAN

IHC telah menetapkan keasidan bagi madu tulin ialah di antara pH 3.5-4.5. Manakala CAC pula menetapkan pH 4.0-5.0. Keasidan ini akan memberikan rasa madu tulin sedikit masam. Kemasaman madu sangat ketara terutama lebah yang menghisap manisan bunga-bungaan dan buah dari pokok buah mangga, mempelam, langsat, manggis dan buah-buahan hutan. Anda boleh rujuk kepada pencari madu lebah hutan/kampung untuk mendapatkan kepastian. Kehadiran asid formik dan laktone adalah bahan yang menentukan keasidan madu.


3. KANDUNGAN MINERAL

Madu tulin, dengan izin Allah Yang Maha Pencipta, mengandungi paras kandungan mineral yang hampir sama dengan mineral yang terdapat di dalam darah manusia. Antaranya magnesium, sulfur, fosforus, klorida,ferum, kalsium, potasium, iodin dan sodium. Galian lain yang terdapat di dalam madu ialah kuprum, aluminium, nikel, silika dan lain-lain mineral dalam jumlah yang lebih kecil. Semua galian ini memberi fungsi secara fisiologi yang berbeza pada tubuh manusia. mengapa ada madu yang lebih ‘panas’ dan tidak didatangi semut. Malah ada maklumat terbaru yang mengatakan madu mereka akan ‘bernyala api’ jika dicucuh dengan mancis api!!. Ini pasti kandungan sulfur (belerang ) madu tersebut tinggi dan tentu madu tersebut lebih ‘panas’.


4. KANDUNGAN GULA DI DALAM MADU

IHC menetapkan madu tulin mengandungi sekurang-kurangnya 45% gula ringkas ( purata 56%) .Pada kebiasaannya ialah madu tulin terbaik mempunyai 60%-65% gula ringkas. Manakala gula sukrosa kurang dari 4.8% (purata 3.5%) dan yang terbaik kurang dari 0.5%.


5. HMF

Baru di perkenalkan pada awal 1990-an di mana HMF adalah indikator untuk menentukan madu ‘segar’ dan madu yang ‘overheating’. Madu yang baru dikutip mempunyai nilai indikator HMF sifar (0). Madu yang tidak disimpan di suhu bilik atau terdedah lama kepada cahaya matahari akan meningkatkan bacaan indikator HMF. HMF bergantung kepada cara penyimpanan madu dan ph madu. Adalah di nasihatkan supaya madu tidak didedahkan kepada cahaya matahari seperti disimpan dalam kereta dan terdedah pada panas matahari. Tetapi jangan pula disimpan di dalam peti sejuk kerana sifat madu yang menyerap lembapan akan menyebabkan kandungan air dalam madu akan bertambah. Nilai HMF bagi madu yang berkualiti ialah tidak melebihi 5mg/100g. Bagi negara yang beriklim sejuk, masalah HMF ini tidak begitu ketara.

Parameter lain yang diambil kira selain dari yang di atas ialah kekonduktivitian elektrik yang baru diperkenalkan dalam tahun 1996. Ia melibatkan ukuran yang mudah dan murah. Madu yang berkualiti mempunyai bacaan tidak melebihi 0.8mS/cm.



Sains Perubatan Telah Membuktikan Khasiat Madu

Fakta sains perubatan mengatakan madu lebah mengandungi gula asli glukosa dan fraktosa yang mudah dihadam. Apabila ia dicampur dengan sedikit air, ia menyerap masuk ke dalam darah dalam masa tujuh minit dan dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh otak. Madu lebah juga mengandungi vitamin B1, B2, B3, B5, B6 dan C di samping pelbagai zat logam seperti magnesium, potassium, kalsium, sodium, klorin, belerang dan zat besi.

Ahli-ahli sains daripada pelbagai negara termasuk Amerika mengesahkan berkenaan khasiat madu lebah di World Apiculture Conference yang diadakan pada 20 hingga 26 September 1993 di China. Seorang doktor dari Romania membentangkan pengalamannya menggunakan madu lebah bagi merawat 2094 pesakit-pesakit katarak mata atau cataract dan mendapati 2002 daripada mereka sembuh sepenuhnya.




Mengikut Dr. Peter Molan, seorang pakar biokimia dari unit Kajian Madu Lebah di Universiti Waikato, New Zealand, di antara kelebihan madu lebah adalah pHnya berada pada tahap yang menghalang pembiakan bakteria. Apabila ia dicairkan, salah satu enzim yang terdapat di dalamnya merangsang pengeluaran bahan antibakteria yang dikenali sebagai hydrogen peroxide. Kuasa antibakteria yang terdapat dalam madu lebah membolehkannya membunuh sejenis kuman yang berbahaya, iaitu, staphylococcus aureus.




Beberapa Lagi Kelebihan Madu Menurut Sains Perubatan


·        Antara sumber tenaga asli bagi tubuh yang terbaik e.g. Meningkatkan kekuatan otot dan stamina badan (British Honey Importers and Packers Association)
·        Pembunuh kuman daripada jenis bacteria, fungus dan protozoa (University of Waikato, New Zealand)
·        Mampu menyembuh ulser dan luka dengan lebih cepat dan berkesan (University of Waikato, New Zealand)
·        Boleh merawat penyakit mata (Fotidar MR, Fotidar SN)
·        Mampu menjadi antibiotic yang lebih berkesan (University of Cardiff, Wales)

Penemuan dan kajian yang di jalankan oleh doktor-doktor, termasuk doktor pakar perubatan serta oleh ahli-ahli biologi yang merawat pesakit mereka dengan madu lebah. Kebanyakan mereka dari Rusia, Amerika, England, New Zealand dan dari Timur Tengah. Ada antara mereka telah membuat kajian secara serius dengan mengemukakan statistik dan ada yang melakukan untuk rujukan diri sendiri.


Madu sebagai antibiotik. Ada beberapa pengkaji yang membuat kajian madu sebagai antibiotik. Di antaranya adalah seorang Ahli Biokimia, Dr. Peter Molan dari Universiti Waikato, New Zealand telah berjaya menemukan ‘natural hydrogen peroxide’, NHP (Hidrogen Peroksida Semulajadi) iaitu bahan yang dapat membunuh bakteria. Dengan kata lain, madu bertindak sebagai antiseptik. Satu kenyataan penting beliau ialah “ enzim dan asid amino yang terdapat di dalam madu yang mengeluarkan ‘hydogen peroxide’, iaitu dikenali sebagai antiseptik”. Madu tulin dapat merawat luka atau bisul dengan amat berkesan. Bagi luka yang terbuka sebaiknya ditutup dengan kain gauze setelah disapu madu dan ditukar 2-3 kali sehari. Lakukan untuk 3 hari, termasuk luka yang disebabkan oleh kesan terbakar atau terkena air panas khususnya bagi kawasan luka yang tidak menyeluruh. Kajian Dr Molan ini agak menarik kerana tidak semua sampel madu yang diambil mengandungi paras NHP yang sama.Di mana beliau dapati ada madu yang lambat memberi kesan kepada luka yang dirawati. Ini adalah bukti yang menyatakan bukan semua madu tulin itu berkualiti. NHP hasilkan oleh enzim yang terdapat di dalam madu.

Sifat serap air madu telah lama di ketahui, ini disebabkan perbezaan kelikatan iaitu berlaku proses osmosis. Contoh mudah jika botol madu direndam air untuk menghalang semut, kita akan dapati madu tersebut semakin cair dan air semakin kering. Kesan serap air ini, akan menyebabkan bisul atau abscess yang bengkak bernanah akan cepat ‘kecut’ jika dibalut dengan madu. Dr. Molan juga membuat kajian di makmal di mana bakteria ‘streptococcus pygones’ iaitu bakteria penyebab sakit tekak, di mana bakteria ini tidak dapat membiak di dalam madu dan mati. Hiruplah madu dan simpan seketika di dalam mulut, InsyaAllah akan melegakan sakit tekak anda.


Madu sebagai anti-fungal, ahli mikrobiologi Rusia telah membuat kajian dengan sampel beberapa jenis fungal ( kulat ) dan didapati kulat ini tidak dapat membiak dan mati mengikut kadar masa yang berbeza-beza. Secara manual juga kita TIDAK akan dapat melihat kulat ‘melekat’ pada madu yang terdedah. Tetapi jika kita perhatikan dodol yang sangat manis sekalipun akan terdapat kulat melekat selepas beberapa lama. Ada beberapa orang doktor dari Rusia telah menggunakan madu untuk disapukan kepada jangkitan kulat (mycosis) di kulit dan kuku di mana didapati dapat menghilangkan jangkitan kulat tersebut.

Mengikut pendapat Dr Yusof Abas, Madu boleh diambil bersama dengan semua jenis ubat. Beliau tidak bersetuju dari beberapa buku penulis tempatan yang menyatakan madu tidak boleh dimakan bersama ubat darah tinggi, kencing manis dan ubat-ubat lain. Madu adalah makanan tambahan. Tetapi MUNGKIN madu yang diadun bersama rempah ratus atau bahan-bahan lain tidak sesuai dimakan bersama ubat-ubat hospital. Beliau juga mencadangkan kepada mereka yang terlibat dengan perniagaan madu, agar jangan sewenang-wenangnya menyatakan madu boleh merawat kanser. Kanser adalah antara penyakit pembunuh utama, sebaiknya boleh menasihatkan sebagai rawatan alternatif yang diambil bersama dengan rawatan konvensional di hospital.

Madu sebagai Anti-ulser perut (gastric ulcer). Helicobacter Pylori ada lah bakteria yang menyebabkan ulser perut, kajian yang di jalankan oleh Dr Molan juga mengesahkan bakteria ini tidak membiak dan mati di dalam madu tulin dalam jangka masa dua hari. Beliau juga mendapati bukan semua sampel madu yang digunakan akan bertindak membunuh bakteria ini. Dr. Schacht dari Wiesbaden seorang ‘physician’ mengatakan pengalaman beliau di mana beberapa pesakit kronik ulser perut telah sembuh dengan mengamalkan madu tanpa memerlukan pembedahan.Terdapat seorang pesakit yang tidak sembuh dan beliau yakin bahawa madu yang digunakan itu tidak tulin seperti sebelumnya.


Adakah madu juga sebagai antibiotik??

Kajian-kajian di makmal telah mengesahkan banyak bakteria yang tidak dapat membiak di dalam madu malah ada yang mati beberapa minit. Kebiasaannya demam selsema di sebabkan oleh virus dan kemudian apabila imuniti badan kita telah menurun, bakteria demam selsema pula akan menyerang di mana demam semakin kuat, selsema pekat, batuk berkahak. Dengan minum madu saja, tidak memerlukan antibiotik bagi merawat demam selsema ini malahan demam dan batuk cepat sembuh.

Anti-diabetik. Dunia perubatan moden telah jauh ke hadapan untuk mengawal paras gula darah terhadap pesakit-pesakit kencing manis. Persoalannya bolehkah mereka meminum madu lebah? Sebarang minuman dan makanan yang mengandungi gula adalah ditegah diambil secara berlebihan oleh pesakit kencing manis. Madu lebah tulin diketahui mengandungi gula ringkas antara 45%-70% dan gula kompleks (sukros) antara 0%-5%.

Mengikut penggalaman Dr. Yusof Abas, pengalaman beliau bersama dua orang doktor perubatan iaitu Dr Jamal Burhan,dari Uni. Iskandariyah yang kerap merawat pesakit gangrene ( luka busuk yang berwarna hitam) yang dihidapi oleh pesakit kencing manis. Beliau merawat dengan membalut luka tersebut dengan madu untuk tempuh waktu 2-3 minggu dan memberi minum madu tersebut, di mana dalam masa yang sama pesakit ini terus mengambil ubat kencing manis dan amat mengkagumkan gangrene semakin pulih dan paras gula masih terkawal malah pesakit memberi komen iaitu lebih bertenaga dan kebas-kebas jari semakin kurang (peripheral neuropathy). Dr. V.Temnov telah mengetuai satu ekspirimen di mana sebilangan pesakit kencing manis telah diberi makan madu tulin dan paras gula telah diperhatikan. Di dapati paras gula mereka masih terkawal dan beliau menyatakan paras gula tidak meningkat disebabkan gula ringkas dalam madu telah dikeluarkan secara perlahan-pelahan ke dalam salur darah dan berkemungkinan kandungan enzim, mineral dan bahan-bahan lain yang belum dikenali dalam madu yang menyebabkan proses SR (slow release) ini.


Anti-alergik. Secara peribadi, mereka yang mempunyai alahan (alergik) adalah sasaran utama untuk saya memperkenalkan madu, seperti asthma yang teruk, resdung, alahan kulit dan batuk yang berpanjangan, dalam sepuluh orang pesakit, biasanya ada seorang yang mempunyai masalah alahan. Pengalaman saya kesannya amat mengkagumkan. Ramai saintis dan doktor perubatan yang telah membuat kajian terhadap pesakit-sakit alahan ini. Antara contohnya, Dr. William Paterson dari Ada, Oklahoma, bersama beberapa doktor lain telah membuat kajian tehadap 17,862 pesakit yang berumur di antara 21-60 tahun, yang di bahagaikan kepada 6 jenis sakit alahan yang telah didiagnosa berkaitan dengan sistem pernafasan iaitu; chronic bronchitis, astmatic bronchitis,bronchial asthma, chronic rhinitis,allergy rhinitis, sinusitis juga pesakit radang paru-paru seperti chronic bronchitis, juga pneumonia. Hasil kajian mereka amat menakjubkan. Kesimpulan yang beliau buat sakit respiratori yang berkaitan dengan alahan cepat dan berkesan tetapi sakit radang paru-paru tetap memerlukan antibiotik untuk cepat sembuh.

Anti-hipertensi. Pesakit darah tinggi (hipertensi) mempunyai banyak pilihan, doktor-doktor perubatan juga mempunyai banyak pilihan untuk dicuba keatas mereka. Malahan hipertensi bukan sakit yang kekal , ianya boleh dikawal dengan mengamalkan gaya hidup sihat seperti menurunkan berat badan, aktif bersenam dan jaga pemakanan. Minum madu boleh membantu, belum ada kajian khas yang di lakukan terhadap pesakit hipertensi dengan meminum madu.

Anti-kolesterol. Dalam satu kajian oleh sekumpulan doktor dari Rusia ( tidak dinyatakan nama-nama mereka) yang menyatakan paras kolesterol dapat di turunkan dengan pengambilan madu dalam jangka masa 3-6 bulan ( 75% kejayaan dari pesakit, bilangan pesakit tidak di nyatakan).

Anti-appetizer. Benarkah madu boleh mengurangkan selera makan dan boleh menguruskan badan? Madu mempunyai tenaga kalori dari sumber gula ringkas, gula komplek dan dari protein. Madu yang paras gulanya kira-kira 65% mampu membekalkan 700 kalori tenaga untuk sukatan 10 ml (dua sudu besar). 700 kalori ini jika dimakan waktu pagi boleh bertahan sehingga 2-3 jam..Bagi mereka yang ingin menguruskan badan di nasihatkan mengambil sukatan 3-4 sudu waktu pagi atau anda boleh meneguk madu pada jam 10 pagi, dua sudu, lihat kesannya nanti anda akan hilang selera makan tengah hari, kerana anda masih bertenaga dan tidak lapar. Begitu juga jika anda teguk dua sudu sebelum waktu makan malam. Jika minum satu sudu madu waktu pagi, anda mungkin akan terasa lapar pula di waktu tengahari.

Sejak berzaman ,madu lebah telah digunakan dalam perubatan sama ada di gunakan madu lebah secara sendirian ataupun di gunakan sebagai salah satu bahan dalam ramuan ubat tertentu. Allah SWT telah mengisytiharkan bahawa madu adalah satu penawar bagi pelbagai jenis penyakit dan ia juga merupakan kesukaan Rasulullah SAW.

Ibnu Sina

Pelopor kepada ilmu kedoktoran moden, Ibnu Sina telah mengeluarkan pendapat "Sekiranya kamu ingin mengekalkan kemudaan(awet muda),maka makanlah madu lebah.

Khasiat madu lebah yang banyak sehingga digelar sebagai minuman dari segala minuman dan ubat dari segala ubat Namun begitu Firman Allah "Madu penyembuh bagi penyakit" adalah tidak dimaksudkan dengan kesemua jenis penyakit tetapi merujuk kepada penggunaan madu sebagai ubat atau sebagai salah satu ramuan dalam penyediaan ubat. Sebagai contoh untuk menyembuhkan luka, di perlukan kulit kayu manis kemudian di campurkan dengan madu dan di ikuti dengan doa kepada Allah serta keyakinan pada diri.



KESIMPULAN

Kesimpulannya, Al Quran adalah suatu mukjizat yang akan terus membongkar hakikat di sebalik pencipta di alam cakerawala ini. Ini juga menyingkap betapa segala penciptaan yang wujud di bumi ini diciptakan oleh ALLAH dengan fungsinya yang tersendiri. Tiada satupun objek atau kejadian yang dicipta secara sia-sia.
Walaubagaimanapun hanya orang-orang yang berfikir dapat memahami rahsia di sebalik penciptaan yang pelbagai sebagaimana yang difirmankan oleh Allah:
“Dan mereka-mereka (yang beriman) sentiasa mengingati Allah sama ada dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring. Dan mereka yang berfikir tentang segala penciptaaNya sama ada di langit-langit ataupun di bumi. Mereka berdoa: Wahai Tuhan kami, tidak satupun (objek & kejadian di langit dan Di bumi) yang Engkau ciptakan secara sia-sia. Maha Suci Engkau, selamatkan kami dari NERAKA”. 
(Surah Ali Imran: 191).